You are here:
You are here:

5 Perbedaan Interpreter dan Translator!

perbedaan interpreter dan translator

Jika Anda berfikir Interpreter dan Translator memiliki tugas yang sama, maka anda salah besar! Faktanya, kedua profesi ini memiliki perbedaan dari beberapa aspek. Dalam artikel ini, akan dibahas lebih lengkap mengenai perbedaan interpreter dan translator. 

Interpreter dan translator merupakan profesi yang berfokus pada bidang penerjemahan. Kedua profesi ini memiliki kemampuan menguasai bahasa asing yang sangat dibutuhkan untuk bekerja. 

Melansir dalam Glints.com, interpreter dan translator memiliki skill dasar seperti mampu mendengarkan secara aktif, berkomunikasi dengan baik, wawasan yang luas mengenai kebudayaan bahasa, membaca, dan menulis. 

Skill dasar Interpreter dan Translator

Berikut beberapa skill dasar untuk menjadi Interpreter dan Translator, yaitu : 

  • Kemampuan berbahasa dan pemahaman mengenai aturan berbahasa, seperti tanda baca, tata bahasa, hingga gaya bahasa. 
  • Pengetahuan kebudayaan suatu bahasa, seperti slang atau idiom.
  • Mampu melakukan riset untuk menerjemahkan teks yang berhubungan dengan budaya tertentu agar tidak menimbulkan ambiguitas. 
  • Berkomunikasi dengan baik agar terhindar dari miskomunikasi antar penerjemah dan klien. 
  • Kemampuan mengoperasikan komputer karena di jaman ini sudah banyak tools terjemahan yang sangat membantu penerjemah dalam bekerja. 
  • Manajemen waktu untuk mengatur pekerjaan sesuai deadline
  • Memperhatikan detail agar hasil terjemahan lebih akurat. Detail tersebut bisa berupa grammar dan spelling
  • Terbuka dengan kritik dan menyesuaikan diri dengan klien. 

Perbedaan Interpreter dan Translator

Dalam prakteknya, ada beberapa hal yang sangat berbeda antara interpreter dan translator. Hal ini dapat dilihat dari tugas, gaya penerjemahan, tingkat kerumitan, dan sumber daya yang digunakan. Berikut penjelasannya!

1. Tugas dan Tanggung jawab

Interpreter bertugas untuk menerjemahkan secara lisan dan bekerja dengan real-time atau tanpa bantuan ataupun kamus. Interpreter dapat bekerja di berbagai bidang pembahasan, seperti bidang wisata, bisnis, hukum, dan  akademik.

Salah satu contohnya yaitu, interpreter bernama Marlisa yang menjadi juru bicara Pak Jokowi dalam konferensi KTT G20 pada tanggal 4 September 2016 di China. Marlisa menerjemahkan pidato beliau ke bahasa inggris dan sebaliknya.  Konferensi ini membahas strategi untuk memajukan ekonomi, sehingga Marlisa juga menggunakan kosakata untuk bidang ekonomi. 

Sedangkan, translator bekerja menerjemahkan bahasa asal ke bahasa target secara tertulis. Misalnya, novel berjudul Laut Bercerita memiliki versi lain dalam bahasa inggris yang diterjemahkan oleh John McGlynn. Translator novel ini, menggunakan kosakata yang sesuai genre fiksi sejarah. 

2. Gaya Penerjemahan

Perbedaan juga terlihat dari gaya penerjemahan antara interpreter dan translator. Translator tidak hanya menerjemahkan secara harfiah atau literal, namun harus memahami konteksnya, sehingga translator harus  memahami tata bahasa dan kebudayaan kedua bahasa diksi yang dipilih, dan kesepadanan kata.

Sementara, Interpreter harus menerjemahkan dengan menyampaikan inti dari sebuah pesan secara lisan, sehingga tidak perlu terpaku pada rincian tata bahasanya.Interpreter juga menyesuaikan dengan tema dan latar belakang acara, begitupula memahami pembicara dan audiensnya. Yang terpenting adalah kedua pihak bisa saling berkomunikasi tanpa harus terkendala perbedaan bahasa. 

3. Tingkat kerumitan

Tidak hanya tugas dan gaya penerjemahan, namun tingkat kerumitan juga menjadi perbedaan antara interpreter dan translator. Interpreter yang bekerja menerjemahkan secara real-time harus mampu untuk mendalami topik yang akan dibicarakan. Ini sangat berguna bagi audiens dalam menerima setiap pesan yang disampaikan tanpa mengubah makna. 

Di sisi lain, seorang translator sering mengalami kesulitan ketika memahami konteks yang dibicarakan. Sebuah bahasa terpengaruh dengan budaya, sehingga tidak jarang ada kata dari peribahasa dengan makna yang dalam atau berbeda dari kata yang biasa digunakan. 

4. Sumber daya yang digunakan

Kemampuan menguasai vocabulary yang kaya sangat membantu interpreter dan translator untuk bekerja. Namun, seorang interpreter kesulitan untuk menggunakan bantuan seperti kamus karena pekerjaannya diharuskan menerjemahkan secara langsung. 

Berbeda dengan translator, kamus atau alat bantuan terjemahan dapat diakses dengan mudah. Selain itu, translator bisa terbantu dengan mencari korelasi bahasa dengan budaya tertentu agar tidak salah dalam proses penerjemahan. 

5. Skill tambahan yang bernilai

Seorang interpreter diharapkan memiliki kemampuan berkomunikasi secara verbal, mendengarkan, dan berpikir cepat. Hal ini sangat penting bagi interpreter untuk bekerja secara cepat dengan hasil terjemahan yang tepat. 

Sedangkan translator, dibutuhkan kemampuan menulis, pemahaman membaca yang baik, serta pemahaman budaya yang luas. Kemampuan ini bisa diasah dengan membaca banyak buku dengan beragam topik untuk memperbanyak kosakata dan pengetahuan. 

Itulah beberapa perbedaan interpreter dan translator yang mungkin belum anda ketahui. Penerjemahan sangat penting dalam berbagai aspek pekerjaan, terlebih untuk kerja sama antar negara dan pertemuan internasional. Oleh karena itu, interpreter dan translator dapat membantu menjembatani komunikasi melalui terjemahan bahasa. 

Butuh Jasa Interpreter Atau Translator? Mediamaz TS Solusinya!

Kenapa harus Mediamaz Translation? Mediamaz merupakan biro terjemahan yang menyediakan layanan interpreter, translator, legalisasi, sewa alat interpreter, dan proofreading. Sudah bersertifikat resmi dari lembaga ISO di indonesia dan melayani lebih dari 100+ bahasa. 

Tak hanya itu, tim interpreter dan translator kami sudah berpengalaman lebih dari 23 tahun sehingga sudah memahami seluk beluk dunia terjemahan. Percayakan kebutuhan terjemahan anda pada kami dengan mengunjungi website Mediamaz Translation sekarang juga!

Share Informasi ...
WhatsApp
Telegram
Facebook
LinkedIn
Email