Dalam dunia penerjemahan terdapat dua jenis penerjemah yang sering digunakan untuk menerjemahkan dokumen: penerjemah umum dan sworn translator (penerjemah tersumpah). Meskipun keduanya melakukan pekerjaan yang sama yaitu menerjemahkan teks dari satu bahasa ke bahasa lain, perbedaan mendasar antara keduanya sangat penting terutama ketika berhubungan dengan dokumen resmi dan legal. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendapat mengenai perbedaan perbedaan penerjemah biasa dan sworn translatot, serta mengapa penggunaan sworn translator menjadi hal dan keharusan untuk dokumen resmi.
Apa Itu Penerjemah Umum?
Penerjemah umum adalah profesional yang menerjemahkan berbagai jenis dokumen dan materi dari satu bahasa ke bahasa lain tanpa harus terikat pada peraturan atau persyaratan hukum tertentu. Mereka biasanya bekerja dengan teks yang lebih sederhana, seperti artikel, buku, materi pemasaran, atau teks sehari-hari lainnya.
Penerjemah umum dapat bekerja di berbagai bidang, termasuk media, literatur, pendidikan, dan bisnis. Mereka tidak memerlukan sertifikasi atau lisensi khusus untuk menerjemahkan dokumen. Sebagai contoh, jika Anda ingin menerjemahkan novel, artikel jurnal, atau konten pemasaran untuk situs web, Anda bisa menggunakan penerjemah umum.
Ciri-ciri penerjemah umum:
– Tidak terikat pada peraturan atau ketentuan hukum yang ketat.
– Bisa menerjemahkan teks dari berbagai bidang, seperti sastra, media, atau konten bisnis.
– Tidak memerlukan pengesahan atau akreditasi khusus dari lembaga atau pemerintah.
Apa Itu Sworn Translator?
Sementara itu, sworn translator, atau penerjemah tersumpah, adalah penerjemah yang telah melewati ujian atau pelatihan resmi dan diakui oleh lembaga pemerintah atau badan hukum tertentu. Sworn translator memiliki kewenangan untuk menerjemahkan dokumen resmi yang membutuhkan validitas hukum, seperti akta kelahiran, perjanjian kontrak, dokumen pengadilan, surat-surat notaris, dan dokumen legal lainnya.
Di Indonesia, misalnya, penerjemah tersumpah diakui oleh negara melalui prosedur yang melibatkan ujian yang diselenggarakan oleh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Setelah lulus ujian, penerjemah ini diwajibkan untuk mengucapkan sumpah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan kemudian diberikan izin untuk menerjemahkan dokumen resmi.
Ciri-ciri penerjemah tersumpah:
– Mempunyai sertifikat resmi yang dikeluarkan oleh lembaga pemerintah atau badan hukum.
– Dapat menerjemahkan dokumen resmi dan legal yang memerlukan pengesahan.
– Pekerjaan mereka memiliki kekuatan hukum yang diakui oleh negara.
– Bertanggung jawab secara hukum atas akurasi dan keabsahan terjemahan yang mereka buat.
Perbedaan Penerjemah Biasa dan Sworn Translator
Ada beberapa perbedaan penting antara penerjemah umum dan penerjemah tersumpah, terutama dalam konteks pekerjaan yang melibatkan dokumen resmi dan legal. Mari kita bahas satu per satu.
1. Legalitas dan Akuntabilitas
– Penerjemah Umum: Penerjemah umum tidak memiliki kewajiban untuk menjamin keabsahan hukum dari dokumen yang mereka terjemahkan. Terjemahan mereka umumnya hanya digunakan untuk tujuan non-legal dan tidak dapat dijadikan bukti di pengadilan atau instansi hukum.
– Sworn Translator: perbedaan penerjemah biasa dan sworn translator bertanggung jawab atas keakuratan dan keabsahan terjemahan yang mereka buat. Dokumen yang diterjemahkan oleh sworn translator dapat digunakan di pengadilan, instansi pemerintah, dan lembaga resmi lainnya. Terjemahan dari sworn translator sering kali disertai dengan stempel atau tanda tangan yang menjamin bahwa terjemahan tersebut sah dan sesuai dengan aslinya.
2. Kualifikasi dan Sertifikasi
– Penerjemah Umum: Biasanya tidak memerlukan sertifikasi atau lisensi khusus. Mereka mungkin memiliki latar belakang pendidikan di bidang bahasa atau sastra, tetapi mereka tidak terikat pada ketentuan hukum tertentu.
– Sworn Translator: Untuk menjadi seorang sworn translator, seseorang harus mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh badan resmi (seperti Kemenkumham di Indonesia) dan melaksanakan sumpah yang menyatakan kesanggupannya untuk bertanggung jawab atas terjemahan yang mereka buat. Setelah lulus ujian dan sumpah, mereka mendapatkan sertifikat yang memungkinkan mereka untuk menerjemahkan dokumen resmi.
3. Jenis Dokumen yang Diterjemahkan
– Penerjemah Umum: Penerjemah umum umumnya bekerja dengan dokumen yang tidak memerlukan pengesahan hukum, seperti artikel, situs web, atau teks sastra.
– Sworn Translator: Sworn translator berfokus pada dokumen resmi dan legal yang memerlukan validasi hukum. Ini termasuk akta kelahiran, perjanjian kontrak, surat kuasa, dokumen peradilan, dan dokumen lainnya yang digunakan dalam konteks hukum.
4. Proses Penerjemahan
– Penerjemah Umum: Penerjemah umum dapat memiliki fleksibilitas lebih besar dalam proses penerjemahan, tergantung pada jenis teks yang diterjemahkan. Mereka tidak terikat pada standar hukum tertentu.
– Sworn Translator: Penerjemah tersumpah harus mengikuti prosedur yang ketat dan memastikan bahwa terjemahan mereka akurat, jelas, dan sesuai dengan dokumen aslinya. Proses penerjemahan untuk dokumen legal sering melibatkan pemeriksaan ulang dan pengesahan oleh pihak berwenang.
Mengapa Menggunakan Sworn Translator untuk Dokumen Resmi adalah Keharusan?
Sekarang, kita akan membahas mengapa sangat penting untuk menggunakan sworn translator ketika berurusan dengan dokumen resmi dan legal.
1. Keabsahan Hukum
Dokumen resmi seperti akta kelahiran, dokumen pernikahan, kontrak hukum, atau dokumen imigrasi sering kali memerlukan penerjemahan yang sah agar dapat diterima di lembaga pemerintah atau pengadilan. Terjemahan yang dilakukan oleh penerjemah umum tidak dapat dianggap sah oleh instansi-instansi ini. Sebaliknya, terjemahan dari sworn translator memiliki kekuatan hukum dan diakui oleh otoritas yang berwenang.
2. Menjamin Akurasi dan Ketepatan
Dalam dokumen hukum, setiap kata memiliki arti yang sangat penting. Kesalahan terjemahan, meskipun kecil, bisa menyebabkan konsekuensi hukum yang besar. Sworn translator dilatih untuk menangani teks-teks yang kompleks dan memastikan bahwa makna aslinya tetap terjaga. Mereka juga memiliki kewajiban hukum untuk bertanggung jawab atas kesalahan dalam terjemahan, yang memberikan jaminan lebih dibandingkan penerjemah umum.
3. Diterima oleh Instansi Pemerintah
Dokumen yang diterjemahkan oleh sworn translator diterima oleh instansi pemerintah dan lembaga hukum di Indonesia dan di banyak negara lainnya. Ini termasuk pengadilan, kedutaan, imigrasi, dan lembaga publik lainnya. Tanpa menggunakan penerjemah tersumpah, Anda mungkin mengalami penolakan terhadap dokumen yang telah diterjemahkan.
4. Kepercayaan dan Integritas
Penerjemah tersumpah memiliki standar etika dan profesionalisme yang lebih tinggi. Mereka diharuskan untuk menjaga kerahasiaan dan integritas dokumen yang mereka terjemahkan. Ini memberikan rasa aman bagi klien yang membutuhkan terjemahan untuk tujuan legal.
Rekomendadi Biro Jasa Penerjemah Tersumpah
Mediamaz Translation Sevice adalah salah satu biro penerjemah terpercaya dan berkualitas yang sudah berdiri sejak 1998, dengan pengalaman dalam industri penerjemahan lebih dari 23 tahun dan sudah menjangkau hingga pasar global. Sistem pengecekan kualitas dari hasil terjemahan selalu melalui 3 tahapan pengecekan atau QC & editorial final untuk hasil yang terbaik dan semua tim penerjemah kami sudah resmi bersertifikat SK Gubernur & SK Kemenkumham.
Keuntungan Menggunakan Jasa Mediamaz Translation Service
Menggunakan jasa penerjemah tersumpah seperti Mediamaz Translation Service, dapat memberikan banyak keuntungan. Khususnya dalam konteks bisnis dan komunikasi lintas bahasa. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari menggunakan layanan biro penerjemah tersumpah antara lain:
1. Layanan Penerjemahan Beragam
Penerjemah tersumpah biasanya menawarkan berbagai layanan penerjemahan, termasuk dokumen hukum, akademik, medis, dan bisnis. Dengan banyaknya pilihan, Anda dapat menemukan penerjemah yang sesuai dengan kebutuhan spesifik Anda.